Sambutan

"Hati-hati.. Anda sedang ditemani hasil perbuatan jari tangan Musha"

Jumat, Oktober 11, 2013

#Sekelumit kisahku tentang JRMN

Dari sosok biasa, berbicara JRMN demi MIPA Tercinta

Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Hamdan syakirin, Hamdan na’imin, Hamdan yuwafi ni’amahu wa yukafi’u mazidah, Ya rabbana wa lakal hamdu kama yanbaghi  lijalalika wajhikal karim, Wa adhimi sulthanik, Walhamdulillah Rabbil ‘alamin

Saat diminta menuliskan tentang JRMN, momen Munas V JRMN (Musyawarah Nasional V Jaringan Rohis MIPA Nasional) yang baru saja saya ikuti sebagai perwakilan Rohis MIPA dari Unlam dengan membawa panji FSI Ulul Albab pada 6-8 September 2013 di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat kala itu menjadi the biggest reference ketika menuangkan ke dalam sebuah tulisan. Yang ada direlung hati ini bahwa JRMN itu minimal sudah harus dikenal oleh Masyarakat MIPA UNLAM, bukan hanya orang-orang yang terhimpun dalam barisan dakwah FSI Ulul Albab saja. So, karena target kisah ini adalah masyarakat MIPA, makanya judul kisah ini seperti itu.. haha J.. *pendahuluan yg dikit maksa...


Sebenarnya bingung mau nulis apa.. Tapi, suatu ketika rombongan kalimat tiba-tiba menghampiri ingatanku saat kebingungan, dan ini kalimatnya “Tulislah apa-apa yang kamu pikirkan, dan jangan sesekali memikirkan apa-apa yang mau kamu tulis”..

Oke langsung saja, apa itu JRMN...? Bisa dibilang sebuah komunitas yang di dalamnya terhimpun Rohis dari Fakultas MIPA seluruh Indonesia. Jangan salah broo, anak rohis juga ada lho kumpul-kumpulnya bahkan merambah Nasional. Oh iya, sejarah singkat berdirinya JRMN ini yakni
sejak tahun 2001/2002 yang diawali dengan pengiriman surat pembaca ke majalah Tarbawi yang berisi usulan pembentukan jaringan Rohis MIPA Nasional oleh Ketua Umum SKI FMIPA UNS pada periode itu. Namun belum ada tanggapan secara riil tentang hal tersebut. Selanjutnya ditindaklanjuti pada kepengurusan periode 2002/2003 dengan diadakan silaturahmi SKI FMIPA UNS ke MII FMIPA UI dengan membawa visi yang sama. Alhamdulillah, pada pertemuan tersebut disepakati untuk membentuk jaringan rohis MIPA. Sebagai tindak lanjut, dibentuklah tim jaringan di SKI FMIPA UNS. Keberhasilan yang lain adalah terhubungnya KMFM FMIPA UGM dengan pembentukan yang sama. Dengan rohis MIPA UNDIP dan juga rohis MIPA UNSOED sembari memantapkan asa ini. Temu Tim Jaringan I pada tanggal 5 JUNI 2004 di Solo adalah titik tolak menuju kearah yang lebih masive dalam pembentukan Jaringan Rohis FMIPA nasional. Hingga akhirnya, sampai saat ini eksistensi JRMN masih tetap berkibar meski kami yang berstatus sebagai anggota harus tetap berjuang membumikan JRMN sampai masyarakat mengenal dan memahami keberadaan JRMN.

Lalu, apa yang bisa FSI Ulul Albab dapatkan dari pertemuan Nasional itu..? Naah, pertemuan itu banyak sekali mengajarkan tentang arti silaturahim. Namun, bukan sembarang silaturahim. Di pertemuan itu para utusan terbaik masing-masing Rohis Mipa se-Indonesia memaparkan bukan hanya kendala yang harus ditemukan solusinya oleh para pemikir se-Indonesia ketika mereka menggerakkan sebuah Lembaga Dakwah Fakultas atau LDF *katakanlahsepertiitu, tetapi mereka juga mengisahkan bagaimana ide-ide kreatif yang coba dieksekusi dalam menggerakkan LDF tersebut dengan harapan sebagai bahan pembelajaran bagi LDF yang lainnya. Ide-ide itulah yang membuat LDF tersebut menjadi seni tersendiri bagi kampus mereka. Tapi teman, bukan hanya silaturahim yang berhasil FSI Ulul Albab kantongi. Kesempatan untuk mempererat Ukhuwah Islamiyah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para utusan terbaik tersebut. Yaap, terang saja. Dengan Ukhuwah Islamiyah kami terjaring dalam sebuah forum Nasional demi menciptakan Moslem Scientist, dengan Ukhuwah Islamiyah kami berhimpun demi menumbuhkan karakter Qur’ani Scientist dan dengan Ukhuwah Islamiyah pula kami bergerak semata-mata agar terbentuknya Rohis dari kampus MIPA yang belum memiliki wadah untuk mengatur barisan calon Ilmuwan-Ilmuwan Muslim yang berkarakter Qur’ani.

Teman, adanya JRMN ini setidaknya menjadi harapan kita bersama untuk kembali melahirkan Ilmuwan Muslim yang berkarakter Qur’ani dan tentunya bermanfaat untuk kemaslahatan ummat. Karena kita sangat membutuhkan Ibnu Sina yang baru, kita juga mengharapkan lahirnya Alkhwarizmi abad sekarang dan Ilmuwan-Ilmuwan Muslim lainnya. Jika semua itu terwujud, bukan tidak mungkin lagi, sektor ilmiah menjadi bagian terpenting dalam mengembalikan naungan kejayaan Islam.

Naah, teman.. untuk hasil MUNAS V JRMN sendiri, kemarin menempatkan pos-pos penting penggerak roda JRMN untuk 2 tahun ke depan *hingga2015. LDF MIPA UNNES menjadi PUSKOMNAS (Pusat Komunikasi Nasional) JRMN selanjutnya, disusul oleh LDF MIPA UGM sebagai BP (Badan Pekerja), kemudian secara berturut-turut terpilih koordinator PUSKOMWIL (Pusat Komunikasi Wilayah) dari LDF MIPA : 1. Universitas Riau, 2. Universitas Lampung, 3. Institut Teknologi Bandung, 4. Universitas Negeri Yogyakarta, 5. Universitas Airlangga dan 6. Universitas Pattimura. Serta tuan rumah untuk MUNAS VI 2015 nanti dari LDF MIPA IPB. FSI Ulul Albab sendiri berkesempatan sebangku dengan teman-teman ITB untuk terus berdiskusi dan menggerakkan wilayah 3.

Oh iya, kalau kalian bingung tiba-tiba tadi ada kata Rohis tak lama kemudian ada lagi kata LDF. Udah, Think Simple teman. Pokoknya kalau di MIPA UNLAM, Rohis ataupun LDF nya itu yaa FSI Ulul Albab.

Mungkin itu teman sekelumit kisahku tentang JRMN. Atas nama FSI Ulul Albab, saya berharap,
“semoga sekelumit ini tidak menjadi hal yang rumit, apalagi membuat kalian sakit.
Kalian dah tau adanya JRMN itu dah cukup bagi kami menjadi harapan tersempit, tapi jika kalian mau mendukung gerak JRMN ini itulah yang menjadi harapan tertinggi yang bahkan melebihi bukit.
Like it..”







2 komentar: