Ini adalah kisah tentang seorang
lelaki yang hidup 5000 tahun yang lalu. Lelaki itu tinggal bersama istri yang
amat di cintainya di sebuah negeri yang hijau nan subur. Ia adalah seorang
lelaki solih yang sangat teguh dalam keimanannya. Bertahun-tahun ia menjalani
misi dakwahnya, bersama istri yang selalu menjadi penyejuk hatinya di kala
gelombang cobaan menyapa.
Namun ada satu hal yang membuat hidupnya terasa belum sempurna. Bertahun-tahun lamanya ia menggayuh bahtera rumah tangga bersama istrinya, ia belum juga di karuniai seorang anak. Padahal lelaki itu sudah tidak lagi muda. Ia sangat merindukan kehadiran buah hati yang kelak akan melanjutkan perjuangannya. Setiap hari ia dan istrinya berdoa kepada Alloh, untuk di karuniai seorang keturunan. Air mata yang selalu meleleh dalam keheningan doanya itu menjadi bukti keinginannya yang sangat kuat dan dalam. Setiap hari ia berdoa. Setiap hari ia memohon. Setiap hari ia merindukan lahirnya anak yang nantinya akan mendoakannya saat ia telah tiada di dunia. Namun, ternyata Alloh belum juga menjawab doanya saat itu. Alloh maha mengetahui, apa yang baik untuk hambanya-hambanya.
Namun ada satu hal yang membuat hidupnya terasa belum sempurna. Bertahun-tahun lamanya ia menggayuh bahtera rumah tangga bersama istrinya, ia belum juga di karuniai seorang anak. Padahal lelaki itu sudah tidak lagi muda. Ia sangat merindukan kehadiran buah hati yang kelak akan melanjutkan perjuangannya. Setiap hari ia dan istrinya berdoa kepada Alloh, untuk di karuniai seorang keturunan. Air mata yang selalu meleleh dalam keheningan doanya itu menjadi bukti keinginannya yang sangat kuat dan dalam. Setiap hari ia berdoa. Setiap hari ia memohon. Setiap hari ia merindukan lahirnya anak yang nantinya akan mendoakannya saat ia telah tiada di dunia. Namun, ternyata Alloh belum juga menjawab doanya saat itu. Alloh maha mengetahui, apa yang baik untuk hambanya-hambanya.